Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Dear Malaikat Izrail] Papa dan Ayah

20 April 2019   06:00 Diperbarui: 20 April 2019   06:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Paman Revan biru meneduhkan, persis mata Silvi. Seisi kelas bertepuk tangan.

Dan sore ini, Silvi bernyanyi sepenuh hati untuk kedua ayahnya. Papa bermata biru dan Ayah bermata sipit. Indah sekali.

Boleh saja Silvi dan Jose tak punya Bunda. Tapi, kasih sayang ayah mereka sudah cukup.

"I love you Papa...I love you Ayah." ujar Silvi, lembut dan tulus.

Usai bernyanyi, Silvi dihadiahi pelukan erat dari Ayah Calvin dan Paman Revan. Jose menepuk-nepuk punggungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun