Aku Ingin Jadi Sirius
Buku itu selesai dibacanya. Jose membaca sendiri empat bab terakhir. Malam ini, tak ada Ayah Calvin yang membacakannya buku seperti biasa.
"Ayah..." Jose bergumam lirih.
Sepertinya, malam ini Ayah Calvin tak pulang. Jose sedih dan kesepian. Ia beranjak ke depan grand piano putih.
Sebulan lalu, Ayah Calvin membelikan piano baru untuknya. Menggantikan piano lama Jose yang rusak tutsnya. Sebuah produk Boston Grand Piano Tipe GP 178 PE Performance Edition. Jose tahu, piano sebagus itu pasti mahal. Tapi kalau sekedar piano, itu mudah sekali buat Ayah Calvin. Ayah Calvin, selalu memberi yang terbaik dan termahal untuk anak tunggalnya.
Piano berdenting lembut. Jose menghela nafas, berpura-pura sedang tampil di panggung besar disaksikan banyak orang. Ia pun bernyanyi.
Maaf ku telah menyakitimu
Ku telah kecewakanmu
Bahkan kusia-siakan hidupku