Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Piano Putih, Mata Biru, dan Lapisan Es

20 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didorongnya kursi roda Abi Assegaf pelan-pelan. Koridor demi koridor mereka susuri. Samar terdengar suara tangisan, tawa, jerit kesakitan, dan riuh percakapan dari sal-sal yang mereka lewati. Di lobi, Abi Assegaf minta berhenti. Ia mendengar dentingan piano.

"Calvin, apa di sini ada piano?" tanyanya tak yakin.

"Ada, Abi. Seorang wanita berbaju putih baru saja selesai memainkannya."

"Maukah Calvin bermain piano untuk Abi?"

Apa pun untuk Abi Assegaf. Calvin bermain piano. Mendentingkan nada-nada indah.

"Apa impian Abi saat ini?" Calvin bertanya di sela permainan intro.

"Memiliki banyak waktu dengan orang-orang terkasih."

"Abi pasti bisa mewujudkannya."


Jangan sedih dan putus asa

Selalu ada jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun