Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Harmoni Cinta

6 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 6 Januari 2019   07:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**    

Di pemakaman, Adica tak banyak bicara. Dia dan Calvin ikut membantu membawakan peti jenazah. Sekali mereka saling tatap. Harum nafas hujan membelai udara. Mengantar kesejukan bagi para pelayat.

Calvin menangkap kegalauan di mata Adica. Saat keduanya berdiri bersisian di samping makam yang masih baru, Calvin bertanya lembut.

"Apa yang kamu sedihkan, Adica?"

"Kematian..." jawab violinis dan penyiar itu lirih. Tidak keras, tidak galak seperti tadi.

"Setiap orang akan mati. Tapi kita tak tahu bagaimana akhir kisah kita di dunia."

"Kenapa kematian harus jadi misteri?"

"Bila kita tahu kapan waktu kematian, kita akan terus meminta pada Tuhan untuk menundanya. Tahu waktu kematian justru membuat kita kehilangan arti hidup. Kita hanya akan fokus untuk meminta umur yang panjang. Tujuan hidup di dunia bukan umur yang panjang, tetapi berbuat sebanyak mungkin kebaikan."

Lembut, lembut sekali Calvin mencoba memberi pemahaman pada adik kandungnya. Jangan panggil dia Calvin Wan bila tak mampu bersikap lembut.

"Aku takut Abi meninggal. Atau Ummi, atau Syifa, atau kamu yang pergi."

Rupanya sang violinis pun takut jika sang pianis pergi ke alam Barzah. Calvin menepuk-nepuk lembut punggungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun