Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Harmoni Cinta

6 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 6 Januari 2019   07:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku juga."

Tanpa diduga, Adica bangkit dari kursinya. Menatap Calvin dengan tatapan paling sombong yang dimilikinya, dia berujar.

"Aku memandikan jenazah Papa Michael Wirawan sebelum dimakamkan."

Lekat Abi Assegaf menatap kedua pemuda itu. Pertanda bagus, bisik hatinya. Kakak-beradik itu mau tak mau harus bekerjasama.

**    

"Nawaitu gausla adaa'an haa-dzal mayyiti lillahi ta'alla."

Calvin membaca niat, memakai sarung tangan, lalu memulai tugasnya. Disambuti tatapan angkuh Adica.

"Tak perlu membaca niat keras-keras!" sergahnya kasar.

Tetap diam dan tenang, itulah yang dilakukan Calvin. Ia fokus pada jenazah di depannya.

"Tolong letakkan tangan kanan dan kirimu untuk menopang tubuhnya, Adica. Aku yang akan bersihkan." pinta Calvin lembut.

"Berani kau menyuruh-nyuruhku!" Mata Adica menyipit curiga, namun ia tetap melakukan perintah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun