"Resto di sebelah itu...isinya makanan non-halal. Signature dishnya mie dengan campuran daging babi. Dulu Ummi Arlita pernah mengajak Abi ke sana, tapi..."
Tanpa perlu dilanjutkan, Calvin mengerti. Diusap-usapnya lengan Abi Assegaf.
"Sudah berlalu, Abi."
"Calvin, kamu tahu? Perbedaan itu indah, tetapi melukai. Perihnya luka terasa saat sisi tajam perbedaan menggores hati kita."
Tanpa kata, Calvin mengajak Abi Assegaf meninggalkan gerai. Melangkah di sepanjang lorong. Melewati gerai demi gerai lainnya. Saat itulah Abi Assegaf bertambah sedih. Ingatan akan masa lalunya dengan Arlita terus berkejaran.
** Â Â Â
Mengertikah kamu
Aku rindu kamu
Walau kau menghapus
Menghempas diriku