"Tentu saja tidak."
"Dari tadi kamu berharap aku sakit."
Arlita menggeleng kuat. "Aku hanya cemas..."
"Mencemaskanku sama saja mendoakan hal buruk, Arlita."
Perkataan lembut Abi Assegaf sempurna membungkam Arlita. Ia terdiam, berhenti mengingatkan suaminya. Adica dan Syifa saling sikut di bangku belakang.
"Kau saja yang gantikan, Adica." Syifa mengecilkan volume suaranya.
"Tidak. Kau! Semalam aku siaran, aku kurang tidur...kau mau aku masuk penjara gegara menabrak orang?"
** Â Â Â
Dimana dirimu
Ingatkah padaku