Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] The Last Video Call

19 November 2018   06:00 Diperbarui: 19 November 2018   06:13 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Deddy, apa kau rindu istrimu?" tanya Abi Assegaf.

Nyaris saja Deddy tersedak kopinya. Tentu saja. Abi Assegaf menanyakan pertanyaan yang sudah jelas.

"Maaf...aku tidak bermaksud..."

"Sudahlah. Aku hanya berharap bisa dipertemukan lagi dengan istriku di surga. Walaupun harapannya kecil, karena iman kami berbeda."

Istri Deddy meninggal dalam keadaan memeluk agama lamanya. Namun, kehidupan akhirat siapa yang tahu?

"Jangan sedih. Mintalah pada Allah. Allah akan mendengar permintaanmu." hibur Abi Assegaf lembut.

"Stop. Enough for me."

Lagi-lagi Deddy mengingatkan Abi Assegaf untuk tetap fokus dengan penyakitnya. Bahkan ia menyalahkan Abi Assegaf yang nekat siaran.

Malam berlalu lambat. Dini hari menuju pagi. Terpaksa Deddy mengakhiri video call di saat dirinya harus berangkat ke airport. Meski berat, meski ia tahu sahabat lamanya itu masih memerlukan dirinya.

"Nanti kalau urusanku di sana sudah selesai, aku langsung ke rumahmu. Aku pasti ada waktu untukmu." janji Deddy.

"Aku tunggu, Deddy. Kau juga punya tanggung jawab membawakan Kuliah Subuh menggantikanku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun