Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] The Last Video Call

19 November 2018   06:00 Diperbarui: 19 November 2018   06:13 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya merayakan ulang tahun Abi Assegaf, Pa."

Abi Assegaf benci saat alat itu dipasangkan ke hidungnya. Oksigen ternyata mahal bagi orang sakit. Bernafas pun terasa sakit. Arlita membelai-belai rambutnya.. Sisa rambut yang sangat sedikit pasca kemo kedua.

"Arlita, bagaimana kalau besok aku mati?" tanya Abi Assegaf lirih.

"Aku akan jadi orang pertama yang menangis." jawab Arlita dengan suara bergetar.

Genggaman tangan Abi Assegaf di tangan Arlita kian erat. Haruskah kematian ditangisi? Bisik hati kecilnya. Dari pesawat radio, terdengar suara berat Deddy. Rupanya Deddy akan memutarkan sebuah lagu yang di-request pendengar.


Bagaimana harus kulupakan semua

Saat hati memanggil namamu

Atau harus kurelakan kenyataan

Kita memang tak sejalan

Namun kau adalah pemilik hatiku (Calvin Jeremy-Pemilik Hatiku).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun