"Dia pemuda yang sangat baik, Calvin. Salah satu pasien saya...pasien yang sangat tegar."
"Jadi, Dokter Tian sudah tahu siapa adikku?" Mata Calvin berbinar antusias.
Sudah, cukup sudah kedengkian itu. Deddy dan Sasmita terenyak saat menerima dua porsi Fettucinne Alfredo pemberian Adica. Abi Assegaf melayangkan tatapan penuh arti. Adica tak melihatnya. Ia terburu-buru masuk ke studio. Saatnya siaran Musik Pelepas Lelah.
"97.6 FM Refrain, Brilian and Inspiratif. Selamat siang, pedengar. Jumpa lagi dengan saya, Adica Wirawan, dalam program Musik Pelepas Lelah. Selama satu jam, saya akan menemani Anda dengan musik pilihan dan rangkaian informasi. Tetap di...Refrain."
Calvin terpana, sempurna terpana. Kertas tebal berlogo rumah sakit meluncur jatuh. Sungguh ia tak menduga. Dunia sempit sekali. Ternyata, dia yang dicari begitu dekat.
"Aku ingin bertemu dia...aku ingin memeluknya." lirih Calvin.
Dokter Tian bergumam menyabarkan. Tak semudah itu. Ia berada dalam perlindungan super ketat seorang penyiar dan pengusaha.
** Â Â
Tersiarkan kisah lelaki
Tangguh bagai satria