Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tulang Rusuk Malaikat, Butir-butir Pasir di Laut

23 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 23 Oktober 2018   06:02 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anakku...cinta, itu kan backsound Butir-Butir Pasir Di Laut."

Sebuah suara barithon disusul tepukan halus di punggungnya mengalihkan atensi. Abi Assegaf berdiri di sisi Adica. Ditatapnya pemuda itu dengan penuh kasih.

"Aku rindu siaran radio..." ungkap Adica jujur.

"Iya, cintaku...anakku, kamu bisa siaran lagi bila sudah sembuh."

"Kapan aku sembuh, Abi?"

Demi mendengar pertanyaan itu, Abi Assegaf memeluk Adica hangat. Kasih sayang seorang ayah sempurna tersalurkan. Dalam hati ia berniat meminta doa pada Kyai yang menjadi narasumber di acara Kuliah Subuh yang dibawakannya besok pagi. Pengusaha dan penyiar radio bersuara bagus itu berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Adica sampai dia sembuh.

**     

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun