Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Lonceng Gereja, Air Mata, dan Cerita Duka

19 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 19 Oktober 2018   06:10 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Kuterima semua ini sebagai rahasia

Biar kusimpan selamanya

Kau di hatiku

Kau di hatiku (Virzha-Kita yang Beda).

Adica dan Calvin berduet dengan alat musik mereka. Di refrain kedua, mereka tak hanya bermain musik. Keduanya pun ikut bernyanyi. Duet memikat Calvin Wan dan Adica Wirawan.

"Abi, untuk apa kita ke rumah Oma?" tangis Syifa. Segera saja ia dirangkul Abi Assegaf.

"Abi hanya ingin menunjukkan...di sinilah awal cerita duka cinta terlarang itu."

"Buat apa membuka luka lama, Abi?"

Tepat pada saat itu, lonceng gereja berdentang. Waktunya doa Angelus, doa malaikat Tuhan. Abi Assegaf menyeka matanya.

"Adica, Calvin, Revan, Silvi, ini rumah Opa-Omanya Syifa dari pihak ibu. Mendiang Opa dan Omanya Syifa sangat rajin beribadah. 

Mereka tak pernah absen ikut Misa Harian. Sering berdoa Rosario, aktif di Legio, pokoknya mereka begitu religius. Lalu, Abi jatuh cinta pada Arlita, Umminya Syifa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun