Hingga kausadari sesungguhnya yang kaupunya
Hanya aku tempatmu kembali
Hingga kausadari sesungguhnya yang kaupunya
Hanya aku
Sebagai cintamu (Afgan-Sadis).
Dua titik bening bergulir dari mata Calvin. Demi Allah, baru kali pertama Calvin bermain piano dengan penuh emosi. Calvin yang biasanya tenang, lembut, dan tegar, kini dikuasai emosinya sendiri.
Perasaan tak berguna kembali menyergap. Dirinya memang lelaki tak berguna. Meneruskan keturunan saja tidak mampu. Sampai-sampai wanita pendamping hidupnya melompat ke pelukan pria lain.
Pedih, pedih sekali hatinya. Kepedihan bisa membunuh perlahan. Calvin semestinya memahami.
** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H