Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malaikat Berhati Lembut

10 September 2018   06:00 Diperbarui: 10 September 2018   07:03 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calvin duduk di samping Silvi. Pelan melepaskan sepatunya. Mengobati kaki gadis itu yang terluka. Sabar menenangkannya saat Silvi mengaduh kesakitan.

"Jadi..." Silvi memulai, nadanya tetap tajam.

"Mengapa harus marah di hari spesialmu, Silvi?" Calvin menatapnya lembut. Mengangkat dagu gadis Minahasa-Portugis-Turki itu dengan jemarinya.

Mata itu, sungguh meneduhkan. Silvi tak tahan di bawah tatapannya. Mata adalah jendela hati.

"Kamu masih marah setelah aku menunda rencana pernikahan kita karena..."

"Sakitmu itu bukan alasan, Calvin. Kan sudah kukatakan berkali-kali. Aku tidak mempermasalahkannya."

Calvin menghela nafas. Sedikit terbatuk. Memegangi rusuknya. Berusaha keras menyembunyikan rasa sakit. Cuci darah tak diinginkan itu membuat rasa sakit yang lain di bagian tubuhnya.

"Aku yang keberatan, Silvi. Mana mungkin aku menyusahkanmu?" ujar Calvin sabar.

"Bilang saja kau memang tidak punya niat menikahiku."

"Silvi..."

"Jangan memanggil namaku hanya untuk membuatku luluh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun