Pagi ini, Julia nampak cantik dalam balutan gaun hitam. Jas hitam yang dikenakan Calvin senada dengan gaun hitam Julia. Putri cantik super mandiri itu mendorong kursi roda Calvin pelan-pelan. Melewati para pelayat. Mengucap permisi dengan santun.
Kedatangan Calvin dan Julia langsung saja merebut atensi. Semua mata tertuju pada mereka. Bagaimana tidak, sesosok pria tampan berparas oriental dan berkalung tasbih datang ke Misa Requiem. Kalung tasbih bukanlah pemandangan biasa dalam Misa.
Mata Calvin terfokus ke satu titik: Angel. Ya, Angel. Gadis kecil yang pernah ia antarkan ke kapel. Gadis kecil berwajah jelita itu makin terpuruk. Ia terisak tanpa henti. Wajahnya mencerminkan kesedihan mendalam. Sungguh, Calvin tak tega melihat kesedihan Angel.
Misa Requiem berbalut duka dan ironi. Ironi lantaran Misa ini dipimpin seorang Pastor yang pernah menanamkan benihnya di rahim wanita yang kini telah menjadi jenazah. Buah cinta dari benih yang ditanamnya berdiri di sini, tak dipedulikan ayah kandungnya. Sang ayah lebih memilih mencintai panggilannya, tak mau lepas jubah demi putrinya.
Namun, bukankah Tuhan Maha Adil? Boleh saja sang Pastor menelantarkan anak haramnya. Di sisi lain, ada pria berhati malaikat yang siap mencurahkan kasih sayangnya setulus hati untuk Angel.
"Calvin, apa yang kaulakukan?" sergah Julia begitu melihat Calvin berusaha bangkit dari kursi rodanya.
Mengabaikan pertanyaan Julia, Calvin berusaha sekuat mungkin melangkahkan kaki. Ia bisa, masih bisa melangkah dengan kedua kakinya. Allah memberi Calvin kekuatan. Kekuatan untuk terus melangkah di tengah rasa sakit, kekuatan untuk menghampiri sosok cantik tak berdaya.
"Angel...Angel Sayang."
Calvin berlutut di depan gadis kecil itu. Angel mengangkat wajah. Dua pasang mata sipit bertatapan. Tentu saja Angel siapa pria itu. Pria baik hati yang menggendongnya dengan lembut, menyelimutinya scarf, memberinya susu hangat, dan mengantarnya ke kapel.
"Mulai sekarang, Angel tidak akan sendirian. Jangan sedih ya, Sayang. I will be your...Daddy."
"Daddy?" lirih Angel, disambuti anggukan mantap Calvin.