Ada cinta yang sejati
Ada sayang yang abadi
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap kau milikku
Masih berharap kau untukku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).
** Â Â Â
Di hari berhujan itu, Dinda menangis. Menyalahkan hatinya sendiri. Menyalahkan cinta yang datang tanpa permisi. Memendam pedih atas takdir yang mendera.
"Mengapa harus begini?" isaknya, menggenggam tangan Calvin erat.
Dinda dan Calvin berdiri bersisian di balkon rumah sakit. Keduanya berpegangan tangan. Begitu erat, begitu hangat, begitu lama.
"Cinta tak bisa disalahkan, Dinda." Calvin berujar lembut. Membelai rambut Dinda. Meraih tubuhnya, memeluknya.
"Jangan...jangan peluk aku. Aku tak mau menyakiti hati istrimu. Sudah cukup kamu menyatakan cinta dan membantuku membiayai perawatan ibu tiriku. Sudah, sudah cukup."