Ada cinta yang sejati
Ada sayang yang abadi
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap kau milikku
Masih berharap kau untukku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).
Denting piano mengiringi suara bassnya yang empuk. Lirik-lirik lagu ia nyanyikan sepenuh jiwa. Seperti cerminan isi hatinya.
Kini Calvin tak perlu menanggung beban kesedihan di sampingnya. Seorang pria yang terpaut 25 tahun dengannya duduk menemani. Mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan. Tak lupa merekam. Ia senang mendengar Calvin bernyanyi dan bermain piano. Untunglah di rumahnya ada piano. Peninggalan almarhumah istrinya.
"Jadi begitu?" Dokter Rustian berkata, membuka kembali pembicaraan. Teringat curahan hati Calvin sebelumnya.
"Dokter, apakah saya mencintai orang yang salah?" lirih Calvin.