Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Rumah Kedua

6 Maret 2018   05:53 Diperbarui: 6 Maret 2018   05:59 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Kalian kenapa? Dan dimana Calvin?"

Mendengar itu, Adica bertolak pinggang. Tidak santun sebenarnya, mengingat ini di depan orang yang lebih tua. Namun ia tak peduli.

"Masih bertanya tentang Calvin? Terlambat," kata Adica dingin.

"Kak, sudah. Ayo kita pergi." Syifa buru-buru menenangkan, mencengkeram erat lengan kakaknya.

Atmosfer berubah tegang. Ekspresi kemarahan menghiasi wajah Tuan Effendi. Nyonya Roselina menunduk. Antara tertekan dan menyesal. Syiffa menarik-narik tangan Adica, kalut.

"Ayolah, Kak Calvin jauh lebih penting." pinta Syifa.

"Penting bagi kita, tidak penting bagi mereka." tandas Adica.

Ini kenyataan. Kenyataan yang sangat pahit. Klise sebenarnya, ketika orang tua jauh lebih mementingkan bisnis dibandingkan anak-anak. Mereka tak punya waktu untuk keluarga. Satu anak berontak, satu anak pasrah, satu anak tulus dan ikhlas.

"Adica, dimana Calvin?" ulang Tuan Effendi.

"Bukan urusanmu."

Setelah berkata begitu, Adica berjalan pergi bersama Syifa. Tuan Effendi terpaku. Marah tak mampu. Diam dan menyesal, itu dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun