Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Special] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Bercerai Bukan Jalan Terbaik

9 Januari 2018   07:04 Diperbarui: 9 Januari 2018   08:29 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Have a nice flight, Honey."

Dari sudut mata, Calvin mengerling Silvi. Membaca sekilas pesan yang diketikkan istrinya untuk sang putri semata wayang.

Alphard silver itu melunccur mantap menyusuri ruas jalan tol. Calvin mengemudikan mobilnya dengan santai, namun tetap hati-hati. Ia tak mungkin ngebut jika membawa Silvi bersamanya. Walau sudah mengirimkan pesan cinta pada Syahrena, ekspresi gelisah belum lenyap juga dari wajah Silvi. Wanita blasteran Sunda-Inggris itu kini gantian melirik suami super tampannya dengan resah.

"Kenapa lagi, Silvi? Hm?" tanya Calvin, sekilas jemari lentiknya memegang halus jemari tangan sang istri.

"Kenapa kita tidak pakai supir saja? Kamu menyetir ke luar kota...berbahaya sekali." desah Silvi.

Bukannya menjawab, Calvin malah menyenandungkan sebuah lagu.

"Aku...ingin berdua denganmu...tapi aku hanya melihat keresahanmu."

"Itu kan lagunya Payung Teduh. Jawab pertanyaanku, Calvin Sayang."

"Iya, itu jawabanku. Aku hanya ingin berdua denganmu."

Refleks Silvi menyandarkan kepalanya di pundak Calvin. Memejamkan mata, menikmati detik-detik kebersamaannya dengan pria belahan hati. Bahagia mengaliri hatinya, menghapus keresahan.

"My Lovely Silvi...semangat dong. Ini kan liburan kita berdua."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun