Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Special] Mata Pengganti, Pembuka Hati, "Guilty Feeling"

6 Januari 2018   05:57 Diperbarui: 6 Januari 2018   08:13 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sungguh anak lelaki yang tampan. Kulitnya putih, matanya sipit, bibir merah yang merekah sempurna, dipadu dengan hidung mancung dan dagu lancip. Wajah Chinessenya begitu memikat. Perfect, batin Silvi kagum.

Wajah si anak lelaki nampak begitu dingin. Tak nampak segaris pun senyum di sana. Silvi menatapnya tanpa kedip. Detik-detik berlalu lambat. Mata biru Silvi terfokus ke wajah kakak barunya sampai-sampai tak menyadari beberapa pertanyaan lembut yang diajukan Nyonya Roselina.

"Silvi...Silvi Sayang." Nyonya Roselina memanggil lembut namanya.

Tergeragap, akhirnya Silvi tersadar. Sejak tadi dia terlalu fokus memandangi Calvin.

"Iya Ma..." jawabnya.

"Kenalan dong sama kakak barumu."

Silvi menurut. Sejurus kemudian dilangkahkannya kaki mendekati Calvin. Diulurkannya tangan, mencoba menyalami kakak barunya.

"Hai...namaku Silvi." kata Silvi ramah.

Tak ada respon. Wajah Calvin tetap dingin dan beku. Silvi mulai kalut, tak menyangka kakak barunya sedingin ini.

Sedetik. Dua detik. Tiga detik. Di luar dugaan, Calvin menyambut uluran tangan Silvi. Hati gadis cantik itu berangsur lega. Setidaknya ada respon.

"Kamu Calvin, kan? Naik ke atas yuk. Aku tunjukkan kamarmu." Silvi berkata lagi, tetap ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun