Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, "Prince Charming"

2 Januari 2018   05:53 Diperbarui: 2 Januari 2018   07:54 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"By the way, kenapa Silvi tidak datang menjengukmu?"

Pertanyaan sulit. Tak ada jawabannya. Calvin terdiam, konsentrasinya tetiba saja pecah.

"Mungkin dia lebih memilih pangeran es itu dari pada kamu." Adica berkata dengan nada tenang, ingin tahu reaksi Calvin.

"Asal kamu tahu saja. Kebanyakan priyayi nikahnya sama priyayi lagi. Pilihannya memang terbatas, apa lagi macam Silvi dan pangeran esnya itu. Lihat dirimu, Calvin. Lihat keluarga kita. Ok fine, keluarga kita terhormat. Keluarga kita terpandang dan kaya. Tapi tidak ada darah birunya. Susah, Calvin. Sangat susah."

Realistis juga. Hal itu benar. Walau terkesan konservatif, tetap saja masih ada sebagian kecil yang mempermasalahkan status darah. Sayangnya, Calvin tak memiliki setetes pun darah biru. Ia bukan Andi, bukan Tubagus, bukan Raden, bukan pula bangsawan dari ras lainnya. Hanya anggota keluarga berdarah campuran yang kebetulan sangat kaya.

"Kemungkinannya sangat kecil, Calvin. Kecuali bila Silvi benar-benar mencintaimu. Jika benar dia mencintaimu, kamu pun bisa jadi Prince Charming. Prince Charming yang menikahi putri cantik yang istimewa."

Pertanyaan besarnya kini adalah, Calvin Wan ataukah Raden Anton Nicholas Surya van Dijk yang akan menjadi Prince Charming itu?

**       

https://www.youtube.com/watch?v=0Y1_3MHeK-w

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun