Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah semua rasa bersalahmu
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah rahasiamu yang tak ingin kuketahui (Sherina-Pergilah Kau).
** Â Â Â
"Pergi! Keluarga kami tidak menerima calon menantu sepertimu! Pergi!"
Wanita pertengahan 50 tahun itu berteriak marah. Mengangkat pajangan kristal, bersiap melemparnya. Pria berkepala botak di sisinya mengepalkan tangan. Menatap nanar pria lain yang jauh lebih muda. Pria yang lebih muda itu berdiri di pintu, wajah tampannya tertunduk dalam.
"Silvi tidak boleh menikah dengan laki-laki mandul dan berdarah pengkhianat sepertimu!" hardik si lelaki botak penuh amarah.
Ini sebuah penghinaan. Vonis mandul itu memang benar. Pria tampan di depan pintu itu memang kurang beruntung. Belum menikah saja sudah dihadapkan pahitnya vonis infertilitas. Statement kedua, darah pengkhianat. Tidak, itu tidak benar. Ayahnya memang pejabat dan pengusaha bermental jahat. Pengkhianat istri pertama dan keluarga. Dia sendiri adalah anak istri kedua. Tepatnya istri simpanan ayahnya. Namun ia berbeda seratus delapan puluh derajat dengan sang ayah.