Ttak akan pernah hilang
Janji-janji kita
Tiada kata akhir untuk pintu harapan ini
Tak kulepas semua mimpi indah kita
Walau itu semua pudar
Seperti ini hanyalah mimpi (Isyana Sarasvati-Mimpi).
** Â Â Â
Nyonya Lola Purnama larut dalam kesedihan. Wanita 75 tahun yang masih cantik itu menangis. Memeluk putranya, anak tunggalnya. Satu-satunya permata hati yang ia miliki.
Calvin balas memeluk Nyonya Lola. Menghapus air mata ibu kandungnya. Lembut membisikkan kata-kata penghiburan. Membasuh luka hati Mamanya dengan cinta kasih.
"Mungkin ini berat...tapi aku yakin, nanti Mama akan mengerti. Mengerti bagaimana keadaanku. Aku hanya pria mandul yang terlahir dari pernikahan di bawah tangan. Mungkin anak haram sepertiku tidak akan layak mendapat jodoh sebaik Silvi. Sudah takdirku, Ma..." ujar Calvin lembut, teramat lembut.
"Tapi kenapa harus begini? Kenapa Silvi setega itu padamu? Setelah usahamu selama ini?" isak Nyonya Lola.