Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Psikolove", Akhirnya Ku Menemukanmu (4)

13 November 2017   05:55 Diperbarui: 13 November 2017   06:07 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sedetik. Tiga detik. Lima detik, Calvin tersadar. Clara pun merasakannya. Ada yang berbeda. Ada yang lain. Ada yang berubah di hati mereka.

"I see. Sorry Clara, aku juga merasakannya." ucap Calvin.

"Aku yakin, rasa ini hadir tanpa kita inginkan. Kita tidak sengaja merasakannya. Aku...aku kekasih Adica, dan kamu..."

Tes.

Air mata Clara jatuh. Apa pula ini? Mengapa ia malah menjatuhkan air mata di depan kliennya? Tidak wajar, benar-benar tidak wajar. Klien menangis di depan psikolog, itu normal. Lazim terjadi. Bagaimana bila psikolog yang menangis di depan kliennya?

"Tegakah kamu menyakiti perasaan Adica? Dia orang baik, Clara. Dia sangat menyayangi kita berdua." Calvin berkata lagi, hatinya mampu menyelami perasaan wanita berambut sepundak itu.

"Bukan hanya itu," desis Clara.

"Ada satu hal yang harus kamu tahu."

Lama Calvin menunggu. Tergerak hatinya untuk menghapus air mata Clara. Namun Clara telah lebih dulu menghapusnya dengan tangannya sendiri.

"Silvi jatuh cinta padamu."

Demi mendengar itu, Calvin terperangah. Mustahil, mana mungkin Silvi jatuh cinta padanya? Bukankah mereka sudah sepakat sejak awal untuk menjadi kakak dan adik saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun