Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Psikolove", Akhirnya Ku Menemukanmu (4)

13 November 2017   05:55 Diperbarui: 13 November 2017   06:07 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Boleh kenalan? Siapa namamu?"

Darah Silvi serasa naik ke lehernya. Berani sekali pria tak dikenal itu menyapanya. Melempar senyum simpatik padanya. Sayangnya, Silvi tak tertarik. Ia lebih tertarik pada Calvin Wan, pria Tionghoa lain yang jauh lebih memesona baginya. Pria yang mendapat tempat istimewa di hatinya.

"Sorry...sejak tadi saya memperhatikanmu. Sekali lihat saja, saya langsung tahu kamu gadis yang cantik dan pintar. Boleh saya tahu siapa namamu?" ulang pria Tionghoa tampan itu, lebih lembut dan sabar.

Silvi masih tak menjawab. Enggan menanggapi pria tak dikenal yang menurutnya freaky itu. Tak dipedulikan sekali pun, si pria Tionghoa tetap tersenyum simpatik. Senyuman yang seharusnya membuat hati banyak perempuan meleleh. Sayangnya, Silvi tak sedikit pun terpesona.

"Namanya Silvi. Iya, dia gadis yang istimewa. Dia cantik dan istimewa, itu benar."

Refleks Silvi membalikkan tubuh. Sebuah suara bass dan suara mezosopran baru saja didengarnya. Ternyata Calvin dan Clara telah berdiri di belakangnya. Berpegangan tangan, menjawab pertanyaan lelaki Tionghoa misterius itu.

**     

Paris van Java, 12 November 2017

Tulisan cantik, terinspirasi dari kejadian yang dialami Young Lady akhir pekan kemarin.

**     

https://www.youtube.com/watch?v=yaaQsPbxuyY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun