Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Psikolove", Akhirnya Ku Menemukanmu (4)

13 November 2017   05:55 Diperbarui: 13 November 2017   06:07 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh soal itu..." Clara tersenyum kecil. Memainkan ujung rambutnya.

"Janji harus ditepati, Calvin. Menepati janji sama halnya seperti mendapatkan kepercayaan. Agar bisa dipercaya, jangan pernah ingkar janji."

Desiran angin membelai tepi pakaian dan ujung rambut mereka. Udara sejuk mengalir, membuat nyaman para pengguna taman itu. Calvin dan Clara sangat menikmati kebersamaan mereka. Entah mengapa.

"Ada sesuatu di rambutmu, Clara." kata Calvin lembut.

Sejurus kemudian ia mengulurkan tangan. Menyingkirkan daun kecil di rambut Clara. Lembut membelai rambut Clara setelahnya. Tidak, sungguh tidak terduga. Gerakan kedua refleks semata. Calvin tak bermaksud melakukannya. Hanya ingin memastikan tak ada lagi daun yang menempel. Tapi, justru gerakan lain yang ia lakukan.

"Thanks Calvin."

Getaran apa ini? Mengapa hatinya bergetar kuat saat Calvin menyentuhnya? Membelai rambutnya dengan lembut. Adica pernah melakukan hal yang sama, tapi Clara biasa-biasa saja. Tidak se-excited ini.

"Ada yang lain..." desah Clara tetiba, tak mampu lagi menutupi semuanya.

"Ada apa, Clara?"

Clara menghela napas panjang. Berusaha menguasai diri. Ia tak boleh terlarut dalam perasaannya sendiri.

"Entah hanya diriku yang merasakan, atau kamu juga merasakannya. Tapi...interaksi kita selama ini tidak normal. Melebihi batas antara psikolog dan klien. Pertemuan seperti ini pun tak seharusnya terjadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun