"Oh soal itu..." Clara tersenyum kecil. Memainkan ujung rambutnya.
"Janji harus ditepati, Calvin. Menepati janji sama halnya seperti mendapatkan kepercayaan. Agar bisa dipercaya, jangan pernah ingkar janji."
Desiran angin membelai tepi pakaian dan ujung rambut mereka. Udara sejuk mengalir, membuat nyaman para pengguna taman itu. Calvin dan Clara sangat menikmati kebersamaan mereka. Entah mengapa.
"Ada sesuatu di rambutmu, Clara." kata Calvin lembut.
Sejurus kemudian ia mengulurkan tangan. Menyingkirkan daun kecil di rambut Clara. Lembut membelai rambut Clara setelahnya. Tidak, sungguh tidak terduga. Gerakan kedua refleks semata. Calvin tak bermaksud melakukannya. Hanya ingin memastikan tak ada lagi daun yang menempel. Tapi, justru gerakan lain yang ia lakukan.
"Thanks Calvin."
Getaran apa ini? Mengapa hatinya bergetar kuat saat Calvin menyentuhnya? Membelai rambutnya dengan lembut. Adica pernah melakukan hal yang sama, tapi Clara biasa-biasa saja. Tidak se-excited ini.
"Ada yang lain..." desah Clara tetiba, tak mampu lagi menutupi semuanya.
"Ada apa, Clara?"
Clara menghela napas panjang. Berusaha menguasai diri. Ia tak boleh terlarut dalam perasaannya sendiri.
"Entah hanya diriku yang merasakan, atau kamu juga merasakannya. Tapi...interaksi kita selama ini tidak normal. Melebihi batas antara psikolog dan klien. Pertemuan seperti ini pun tak seharusnya terjadi."