Silvi tersenyum senang. Adik semata wayang Clara itu melihat baju-baju yang dibelikan Clara. Semuanya bagus, elegan, dan mahal.
"Wow, thanks Clara. Dan coklatnya? Ini persis sama seperti pemberian Mama tadi pagi." Silvi berucap kegirangan, menerima sekotak coklat dan beberapa potong pakaian itu.
"You're wellcome. Oh, Mama beliin kamu coklat juga ya? Asyik dong."
Lihatlah, pada adiknya Clara bisa tersenyum selembut dan setulus itu. Sikapnya tak lagi dingin. Begitulah Clara. Dingin, angkuh, namun baik dan penuh perhatian pada orang-orang yang dicintainya. Wanita Aries kelahiran 16 April yang keras di luar, tetapi lembut di dalam. Wajah oriental, kulit putih, dan rambut sepundak yang terawat rapi membuatnya makin menawan. Kecantikan dari luar diimbangi dengan kecantikan dari dalam.
Setelahnya Clara meminta Silvi mencoba baju-bbajunya. Clara juga mencoba baju untuknya sendiri. Sesaat mereka berdua sibuk mencoba semua baju, bergaya di depan cermin, dan memperlihatkan senyum terindah mereka.
"Pretty..." gumam Clara puas.
"Silvi, nanti kita akan lebih cantik dari pengantin wanita di pesta pernikahan."
"Iya! Betul banget! Yes yes, itu yang kuinginkan!" Silvi berseru antusias, bertoast dengan kakaknya.
Kakak-beradik itu tertawa puas, lalu kembali berganti pakaian. Clara dan Silvi, hobi tebar pesona dimana-mana. Kenyataannya, mereka memang charming. Tanpa perlu tebar pesona pun, keduanya sudah membuat banyak orang tertarik pada mereka. Nampaknya, niatan Clara akan menjadi kenyataan. Dirinya dan Silvi akan lebih cantik dari Intan di pesta pernikahan nanti.
Puas mencoba semua baju, Clara dan Silvi pergi ke halaman belakang. Memberi makan hamster dan kelinci peliharaan Clara. Kelinci cantik yang dipeliharanya begitu menurut saat Clara memberinya wortel. Sementara Silvi lebih senang memberi makan hamster-hamster yang imut. Mereka lebih menggemaskan.
"Tadi ada telepon buatmu, Clara." Silvi angkat bicara di tengah keasyikan memberi makan hamster.