** Â Â Â
Friday, 18 August
Aku tidak bisa shalat dengan cara normal, diary. Tiap kali melakukan ruku' dan sujud, sakitnya luar biasa. Sebenarnya, sejak awal pekan, aku sudah merasakan sakit. Ada masalah dengan tulangku. Namun aku memaksakan diri. Hasilnya begini.
Terpaksa aku shalat sambil duduk. Rasanya berbeda, diary. Kamu tahu? Aku justru merasa makin dekat dengan Allah. Komunikasiku dengan-Nya terasa lebih dalam dan mesra. Kita bisa bersikap mesra pada manusia, mengapa kita tidak bisa bersikap mesra pada Tuhan?
Diary, kamu pasti paham. Allah memberikan penyakit bukan karena benci. Melainkan sebagai bentuk cinta. Agar hamba-Nya bisa merasakan nikmat sehat.
Sehat itu mahal, diary. Sayangnya, sering kali orang tak menghargai nikmat sehat yang telah diberikan padanya. Misalnya dengan melakukan kebiasaan buruk yang merusak kesehatan.
Diary, malam ini aku tak bisa tidur. Aku kesakitan. Saat-saat menjelang tidur adalah saat yang paling kutakuti. Pertama, karena aku kesepian. Kedua, aku takut mengingat kembali kenangan pahit bersama cinta masa laluku. Ketiga, belakangan ini waktu tidurku berkurang drastis gegara rasa sakit.
Aku tidak ingin menceritakannya pada siapa pun. Tak mau menyusahkan orang lain, itulah alasanku. Aku ingin mengatasinya sendiri.
Oh diary, bagaimana jadinya bila Mama-Papaku tahu? Kasihan, semua urusan mereka bisa berantakan. Akhir-akhir ini mereka sibuk sekali. Kalau tahu anak satu-satunya ini sakit, dapat dipastikan mereka langsung meninggalkan semua urusan dan fokus merawatku. Aku tidak mau itu terjadi.
Kamu pasti ingat, diary. Tahun lalu, Papaku kena Diabetes. Mama sibuk sekali bolak-balik ke rumah sakit demi Papaku tersayang. Tapi semuanya telah berlalu. Kini segalanya telah membaik seperti semula.
** Â Â