"Tapi apa?"
"Kamu jangan sedih lagi. Dari pada sedih, mendingan doain Om Calvin biar cepat sembuh."
Clara mengangguk setuju. "Okey. Clara nggak akan sedih lagi."
"Janji?" Reinhart mengulurkan kelingkingnya. Disambut jari kelingking Clara.
"Janji."
Wahyu, Nyonya Calisa, dan Nyonya Lola tersenyum-senyum memperhatikan tingkah kedua anak itu. Geli, gemas, dan terkesima. Anak-anak selalu kreatif dan penuh kejutan.
Gegara tingkah lucu Reinhart dan Clara, atmosfer kesedihan terangkat sudah. Mereka merasa lebih tenang dan nyaman selama menanti proses operasi.
** Â Â Â
Tengah malam lewat dan berlalu. Operasi belum juga selesai. Mereka berlima masih di sana. Menunggu dengan sabar. Reinhart dan Clara menolak tawaran para orang tua untuk tidur. Mereka bertekad menunggu operasi selesai.
Penantian diisi dengan doa dan saling bertukar cerita. Mereka berharap Tuan Calvin segera melewati masa kritisnya.
Pukul dua pagi, lampu indikator padam. Operasi telah selesai. Debaran jantung mereka bertambah cepat. Bagaimanakah hasil operasinya?