Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Doakan Aku di Sana

18 Agustus 2017   06:56 Diperbarui: 19 Agustus 2017   07:59 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hei...kamu sedih ya? Kepikiran Om Calvin yang lagi dioperasi?" sapa Reinhart, hati-hati dan penuh empati.

Clara tak menjawab. Sekali-dua kali terisak. Membiarkan air mata berjatuhan tanpa berniat untuk menghapusnya.

"Rein punya lagu buat kamu. Mau dengerin nggak?"

Masih tak ada respon. Anehnya, Reinhart tetap sabar.

"Ini lagu yang diajarin Mami dan Papi."

Sejurus kemudian Reinhart berdiri di depan Clara. Ia mulai bernyanyi, ditambah gerakan dance juga.

"Twinkle, twinkle, little star,How I wonder what you are.Up above the world so high,Like a diamond in the sky.Twinkle, twinkle, little star,How I wonder what you are!

When the blazing sun is gone,When there's nothing he shines upon,Then you show your little light,Twinkle, twinkle, through the night.Twinkle, twinkle, little star,How I wonder what you are!"

Reinhart terlihat ekspresif dan menawan. Wajahnya yang tampan dihiasi senyum ceria. Tubuhnya yang lebih tinggi dari rata-rata anak seusianya bergerak lincah dalam gerakan dance yang memikat. Wahyu menatapi anaknya waswas bercampur kagum.

"Rein...keep quiet. Ini rumah sakit, Nak. Nanti Rein dimarahin suster lho kalo berisik." tegur Wahyu halus.

Semakin dilarang, justru anak-anak semakin gencar beraksi. Begitu pula Reinhart. Ia menyanyi dan menari di depan Clara tanpa mempedulikan larangan Papinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun