Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kuperbaiki Diriku

10 Agustus 2017   06:01 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:07 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Teman-temanmu sudah terlanjur tahu, Calisa."

Perkataan Tuan Calvin sukses membuat Nyonya Calisa kian menyesal. Ya, semuanya sudah terlambat. Teman-teman Nyonya Calisa mengetahui kelemahan Tuan Calvin lalu melemparkan hinaan. Tuan Calvin dianggap tak pantas bersama Nyonya Calisa.

"Kamu tak tahu bagaimana rasanya menjadi diriku, Calisa. Seumur hidup aku takkan melupakan kenangan itu." ungkap Tuan Calvin.

"Biar kugantikan posisimu, Calvin. Agar kamu tak perlu merasakan sakit lagi."

Air mata mengaliri wajah Nyonya Calisa. Ia menyesali perbuatannya. Andai saja ia tak segegabah itu. Penyesalan selalu datang di akhir.

Sesaat hening. Nyonya Calisa tetap di posisinya. Ia duduk di samping Tuan Calvin. Menggenggam tangannya. Ia ingin menebus kesalahannya. Mungkin saja kesalahannya tak termaafkan. Nyonyaa Calisa bertekad mencintai Tuan Calvin setulus hati dan memperbaiki kesalahannya di masa lalu.

**     

Seulas senyum merekah di wajah Nyonya Calisa. Mata indahnya berbinar bahagia melihat keempat artikel yang menempati posisi nilai tinggi. Artikelnya ada di urutan kedua, sedangkan artikel Tuan Calvin di urutan ketiga.

"Calisa, I'm home."

Tuan Calvin telah kembali dari kantor. Tersenyum menawan, lalu mencium pipi Nyonya Calisa.

"Hei Sayang, kamu pasti senang. Coba lihat ini." kata Nyonya Calisa seraya menunjukkan tabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun