Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kuperbaiki Diriku

10 Agustus 2017   06:01 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:07 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa permisi, reaksi dari obat-obatan keras pembunuh sel kanker datang. Rasa mual naik ke perutnya. Disertai rasa dingin di seluruh tubuhnya. Tuan Calvin melangkah ke kamar mandi. Beberapa saat ia muntah. Tuan Calvin terbiasa mengalaminya. Efek samping dari pengobatan kanker yang paling sering terjadi.

**    

"Kenapa, Sayang? Muntah lagi ya?"

Tuan Calvin hanya mengangguk. Merasa bersalah. Nyonya Calisa baru tertidur sebentar. Kini Nyonya Calisa harus terbangun lagi karena dirinya.

"Maaf..." lirih Tuan Calvin.

"Nggak apa-apa."

Nyonya Calisa tersenyum lembut. Memberi tatapan yang menenangkan hati.

"Tidurlah, Calvin. Kamu harus istirahat." pintanya.

"Sebentar lagi, Calisa. Aku mau shalat Tahajud dan menyelesaikan tulisan yang kamu minta."

"Oh tidak usah...jangan buru-buru. Jangan paksakan dirimu."

Tuan Calvin berkeras tetap menyelesaikan tulisannya. Sifat keras kepalanya kembali muncul. Menyerah, Nyonya Calisa menemani Tuan Calvin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun