Pemuda itu merintih. Pancaran kesakitan terlihat di sepasang mata teduhnya. Darah segar mengalir dari hidungnya. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) menjadi penyebab utama. Ironisnya, kemoterapi tak bisa dijalani karena ia hanya memiliki satu ginjal. Terlalu berisiko.
Dari cermin yang tergantung di samping grand piano, ia menatapi refleksi dirinya. Tubuhnya tak lagi segar seperti dulu. Kanker darah telah merampas kesehatan dan daya hidupnya. Meski demikian, kanker itu tidak akan menghapus ketampanannya.
Bagaimana ia bisa membawa gadis itu hidup bersamanya dalam situasi begini? Dirinya telah terikat janji. Belum lagi kondisi kesehatannya yang terus menurun dari waktu ke waktu. Mustahil mereka bersama.
Ia kembali memfokuskan diri pada tuts-tuts piano. Mengutarakan kegundahan hatinya dalam untaian lirik lagu. Akankah gadis itu tahu?
Awalnya ku tak bermaksud apapun
Saat ku kenal dirimu
Kita hanya saling bercerita tentang
Ku dengannya kau dengan dia
Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji