Julukan-julukan ini memang wajar. Rafly menyematkan panggilan demikian karena melihat mata dan wajahnya. Sedangkan si gadis menyebut Rafly Fanboy karena kesukaan pemuda itu pada semua hal yang berhubungan dengan K-Pop.
“Guys, nih si Teteh Bule Jadi-Jadian baru dateng!” Rafly berseru riang. Sukses mengalihkan perhatian teman-temannya.
Ikbal selesai bernyanyi. Bergegas turun dari panggung kecil di tengah ruangan, kemudian menyambut gadis dengan cocktail dress putih itu.
“Hei, akhirnya kamu datang. Sini duduk,” ajak Ikbal disertai senyum simpatiknya.
“Iya. Happy birthday, Ikbal. Semoga selalu sehat dan sukses. Jangan lupa bahagia ya.”
Ikbal tersenyum. Mengantar gadis itu ke kursi. “Makasih ya. Doa yang sama buat kamu.”
“Kadonya mana nih?” canda Tiwi.
“Masa dateng aja, nggak kasih kado?” timpal Nico, Andini, dan Albert Fast.
“Ooooh...sorry sorry. Aku nggak sempat siapin kado buat kamu. Sorry Ikbal...”
“Kalo buat Ikbal no, kalo buat Albert Arif yes. Iya kan?” goda Renna.
Rona merah merayapi pipi gadis itu. Sementara teman-temannya tertawa.