Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanpamu Aku Bisa

12 Januari 2017   07:08 Diperbarui: 12 Januari 2017   07:34 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Albert menyaksikan kebolehan putri tunggalnya dengan bangga. Anak itu memang berbakat. Seluruh beban hidupnya terlepas melihat Chelsea bergerak dengan begitu menawan. Ia tak lagi merasa sedih pasca penghapusan namanya dari daftar ahli waris keluarga. Chelsea sumber kebahagiaan terbesarnya. Chelsea yang membuatnya mampu menjalani hidup dengan senyuman.

Usai fashion show, dua anak laki-laki bergegas menghampiri Chelsea. Mereka bergerak cepat menggandeng tangan gadis kecil itu, bahkan sebelum Albert menghampirinya. Albert tersenyum kecil, membiarkan Chelsea dengan dua anak laki-laki yang cukup tampan itu.

“Tuh kan, Chelsea pasti bisa!” kata Keanu bangga.

“Chelsea hebat. Nanti gantian ya. Pas aku sama Keanu tanding basket, Chelsea dateng juga.” Timpal anak satunya. Tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

“Okey. Keanu, Arif, tunggu bentar ya. Chelsea mau ketemu Ayah dulu. Nanti Chelsea kenalin.”

Dengan kata-kata itu, Chelsea bergegas menghampiri ayahnya. Refleks Albert merangkul hangat tubuh Chelsea.

“Congrates, Dear. Chelsea keren banget tadi. Oh ya, siapa mereka?” Albert melemparkan pujian dan pertanyaan.

“Mereka sahabat-sahabat Chelsea. Yang tinggi dan wajahnya oval itu Keanu. Yang ada lesung pipinya...namanya sama kayak nama belakang Ayah. Arif.” Chelsea menyahut ceria.

“Wow, namanya sama. Kenalin sama Ayah ya?”

Chelsea menarik tangan sang ayah. Mengajaknya berkenalan dengan dua sahabatnya.

**    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun