Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ikatan Batin: Kuatkah?

8 Desember 2016   05:13 Diperbarui: 8 Desember 2016   06:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Iya...”

Inilah yang disukainya. Sang permata hati tak banyak kata, namun ia tulus dan penuh cinta. Pemuda berhati lembut itu membuktikan cinta dan kasih sayangnya bukan dengan kata, melainkan dengan perbuatan.

“Penuhi permintaanku, okey? Aku hanya ingin kamu melihat dari sudut pandang yang berbeda. Jangan dari satu sudut pandang saja. Buka mata hatimu, Dear.”

“Iya, aku mau.”

Bahagia memenuhi hati Maurin. Ia tahu, Albert sayang padanya. Albert adalah pria pertama yang memeluknya. Pria dengan first impression yang sangat baik. Pria yang bersikap paling baik padanya, yang selalu menghadapinya dengan kata-kata lembut tanpa pernah sekali pun melontarkan hardikan atau kata-kata keras. Pria yang selalu bisa memenuhi permintaannya, mengerti dirinya luar-dalam, memahami kelebihan dan kelemahannya.

“Aku sayang Albert,” ucap Maurin spontan.

“Apa?” Albert balik bertanya, entah sengaja atau tidak.

“Aku sayang Albert.”

Setelah berkata begitu, Maurin menciumi boneka yang dipeluknya. “Albert, panggilan khususnya mana? Kita kan punya panggilan khusus.”

“Iya, Dear.”

Serasa ada yang menggelitik perasaannya. Masya Allah, rindunya terobati. Ia akan tidur lebih nyenyak malam nanti. Ia takkan terganggu lagi oleh Insomnia berat itu. Ia akan lebih kuat dan lebih optimal membantu orang-orang yang berkonsultasi dengannya terkait psikologi dan hypnotherapy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun