Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terzhalimi Cinta

3 Desember 2016   09:39 Diperbarui: 3 Desember 2016   09:48 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Iya. Kalau aku jadi Albert, aku dicintai kamu, Maurin.”

Detik itu juga, Maurin shock. Itu bukan lagi kode, itu adalah pernyataan. Ia sedih sekaligus tak percaya. Rasa bersalah menjajah hatinya. Maurin akui, dirinya telah melihat adanya bagian Albert dalam diri Roman. Cara pandangnya, mindset-nya, sifat sabar dan lemah-lembutnya, semuanya nyaris sama. Ia sering melihat Roman sebagai Albert.

“Aku percaya dan menyayangimu, Oswaldus Romanus.”

Hanya itu yang bisa dikatakan Maurin. Ia memang percaya dan menyayangi Roman. Terlebih Roman selalu ada ketika ia benar-benar kesepian dan kehilangan. Bahkan Roman selalu ada tiap kali ia merindukan Albert. Maurin kian dirasuki raasa bersalah. Ia sudah menzhalimi Roman, menzhalimi Albert, dan menzhalimi dirinya sendiri. Padahal jauh di kota apel sana, Albert telah menerima ajakan orang lain untuk makan malam bersama, di cafe tempat kenangannya dengan Maurin. Tragis.

Sementara itu, hati Roman diselimuti ketenangan. Paling tidak Maurin percaya dan menyayanginya.

**    

Aku kehilangan dirimu

Sungguh kehilanganmu

Kini aku berharap

Waktu membawamu dan kekasihmu

Merasa jenuh dengan waktu

Dan berpisah

Lalu kau datang padaku

Saat ku masih hanya untukmu (Afgan-Masih Untukmu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun