“Tentang?”
“Kamu.”
“Kamu pasti nulis yang jelek-jelek deh tentang aku.”
“Bahkan aku bingung sisi positif apa yang harus aku tulis tentang kamu. Haha.”
“I miss this kinda sarcasm. Menurutku, sarkasmemu sangat seksi.”
Membaca kata ‘seksi’ itu, rasanya aku seperti ditelanjangi seketika. Malu dan geram. “Rasanya aku ingin mencongkel isi kepalamu!”
“Jangan kaget, ya, kalau nanti kamu menemukan sebuah bagian yang semua tertulis namamu.”
Aku tersenyum saja. Dasar manusia Anhas. Manusia yang terlalu berharga untuk dilupakan. Sahabatku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI