"bentar vin!!"
"Apa ra?"
"Anterin gua pulang yahhh... heheh"
Buset diriku semlam mimpi apa, imajinasiku satu persatu menjadi nyata, ini awalnya untuk membiasakan diri denganya, walaupun gemetar, tapi hati ingin sekali, disinilah tuhan begitu adil dengan diriku.
"ehhhh.... bolehh.
Ujang adalah motorku, dia selalu membawaku kemana saja dengan paras kedulu-duluan, sekarang dia di duduki oleh seorang bidadari.
"haduhhh... Jang semalam lo mimpi apa?, Â sekarang lo di duduki bidadari" di dalam hatiku.
Ujangku melaju dengan tenang, melewati gelapnya malam, menyusuri heningnya jalan, dan bahagia yang kurasakan, tapi dalam pertengahan jalan, kudengar seseorang menangis.
"Ra, lo denger ga ada suara tangisan?" ketakutan
Naura tak menjawab.
"Ra...? Ra....?" ketakutan