Begitu hening kehidupan, seakan-akan tidak mau bertemu denganku, tak ada belaian yang membangunkanku dari keterpurukan, cinta yang bertepuk sebelah tangan makin hari makin sakit. Disebuah caffe ku melamun di depan secangkir kopi, dengan berbagai imajinasi menghampiri meja dan tempat duduku, Naura lagi Naura lagi itulah.
***
Hari ini diriku sampai malam untuk mengerjakan seketsa clien, karena besok pagi waktunya presentasi, ya... biasa malam ini hening, gelap sesuai dengan kondisiku sekarang dan berharap tidak ada siapapun, makanya ku teriak di dalam kantor.
"aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh"
"lo ngapain vin?"
Bego, kirain gak ada siapa-siapa, ternyata Naura masih dikantor haduhh.... Malu gua, gak keliatan sihh mejanya ditutupi.
"ehhh Naura kirain udah pulang lo?" malu-malu
"belum, kerjaan gua masih numpuk, ehh iya tadi ngapain lo teriak-teriak kaya orang gila aja?"
"ngga, biasa selesai kerjaan berat"
Ku ingin diriku bilang jujur, kerjaan cinta tuk mendapatkanmu Naura, tapi tak berani. Kerjaanku selesai waktunya pulang.
"Ra, gua pulang duluan ya.."