Ingin kumaki-maki diriku sendiri, inginku tampar wajahku, untuk bilang "sadar woy lo cinta, lo sayang ungkapkan tolol, gak susah, cuma bilang 'AKU CINTA KAMU' huhh....." kayak hidup dan mati saja, untuk bilang itu.
Rasaku sudah ku pendam lama, dari pertama ku melangkah di tempat ini membangun pondasi cinta, sampai disaat ini terbangunya rumah cinta, tapi sayang rumahnya belum ada cahaya , ketakutan akan pembuatan cahaya yang gagal dan padam untuk selama-lamanya.
Dengan sakit hatiku duduk dikursi mengerjakan seketsa pondasi rumah clien, karena permintaannya harus selesai hari ini juga, cuma konsentrasiku pudar, atas kesakitan candaan Naura mempermainkan suka pada diriku. Mungkin aku juga menanggapinya terlalu serius.
Setengah seketsa telah dikerjakan, ku bangkit dari kursi dan saat melihat jam ternyata sudah menunjukan angka 12.00 saatnya istirahat dengan berambisi ingin mengajak makan Naura bareng, saat itu diriku menuju kursinya dengan muka gerogi, tangan gemetar, hati bedegup tak karuan, saat sampai.
"Nau..."
"Naura......"
Ternyata ada yang nyelip suaraku dari belakang, dia lebih keras.
"Naura... makan bareng yu" kata Haikal
Ya dia adalah sainganku tuk dapatkan Naura, dia lebih berani daripada diriku adalah pengecut, mungkin Naura lebih suka pada Haikal, tak taulah.. karena Haikal juga udah lama dengan Naura tapi belum ada kabar mereka pacaran.
"Ayoo..."
Seharianku galau dan galau tadi pagi galau sekarang galau, ya inilah makanan sehari-hariku, tuhan begitu tak adil akan diriku, sakit dan sakit dalam hidupku, tak ada hal lain yang buat diriku bahagia, selain kata-kata Naura pagi tadi. Sekarang terpaksa diriku makan sendiri.