Modal ini justru lebih penting ketimbang dana besar yang digelontorkan pada masyarakat. Â
Masyarakat desa membutuhkan sesuatu yang baru, teknologi yang baru, agar mereka tidak berputar-putar dalam labirin kemiskinan. Â Berikan arah baru, petunjuk baru, dengan teknologi baru.
Masyarakat desa dan teknologi baru, akan menjadi kajian yang menarik untuk ditelaah lebih lanjut oleh akademisi, pengamat sosial, LSM bahkan pemerintah. Â
Pertanyaan yang muncul pertama kali adalah 'teknologi apa yang sesuai untuk masyarakat desa?' dan 'bagaimana masyarakat desa mau menerima teknologi baru tersebut?'
Teknologi untuk Masyarakat Desa(?)
Meskipun masyarakat desa saat ini sudah mengalami kemajuan dalam hal pendidikan dan literasi terutama dari internet yang sudah masuk ke pelosok desa, namun untuk menerima perubahan khususnya yang terkait dengan sistem fundamental mereka, agak sedikit sulit. Â
Barangkali, teman-teman kita, yang berprofesi sebagai penyuluh (pertanian, agama, KB, kesehatan dan lain-lain) sudah sering menghadapinya. Â Betapa sulitnya mengubah
Sesuatu yang telah mereka kuasai, kerjakan dan yakini kebenarannya bertahun-tahun, dan diminta diubah begitu saja, langsung mendapat penolakan. Â
Contohnya, masyarakat desa yang berprofesi petani selama berpuluh-puluh tahun dengan cara tradisional, ketika dikenalkan teknologi modern -- mekanisasi alat, langsung mengalami penolakan. Â
Alasannya, menghalangi petani-petani gurem (buruh tani; petani lahan kecil dan lain-lain) untuk mendapatkan penghasilan. Â Meskipun kemudian, beberapa teknologi modern ini akhirnya diterima (tetapi tidak semua).
Jadi seperti apa teknologi yang mudah diterima masyarakat desa. Â