Atau, difusi adalah jenis komunikasi khusus di mana pesannya adalah tentang ide baru. Tidak boleh keliru lagi!
Ketika kita mencoba menyampaikan teknologi baru ke masyarakat desa, setidaknya ada 4 (empat) elemen utama yang harus diperhatikan, yaitu (jenis) inovasi (teknologinya), saluran komunikasi yang digunakan, waktu yang diperlukan dan sistem sosial (Rogers, 2003).
Jenis inovasi atau teknologinya.Â
Di atas telah dibahas mengenai masyarakat desa yang menginginkan teknologi yang memanusiakan. Â Yang menjembatani paseduluran (persaudaraan). Â Bukan teknologi yang memisahkan. Â
Bukan teknologi yang menjadi tenaga manusia tergantikan seluruhnya. Â Karena masyarakat desa masih banyak yang menganggap, kerja itu harus berkeringat. Â
Jika anda tidak berkeringat, maka anda tidaklah dianggap bekerja. Â Contoh, bila A dan B punya lahan sawah 0,5 ha. Si A, meskipun juga menyewa tenaga, namun banyak pekerjaan di sawah yang di kerjakan sendiri.Â
 Sebaliknya si B, menggunakan tenaga dari luar seluruhnya, tidak sekali pun turun tangan sendiri (seolah hanya manajer saja).  Penduduk desa akan menyebut si A nyawah (mengerjakan sawah) dan si B tidak.  Meskipun keduanya sama-sama memiliki sawah dan mengerjakannya.
Saluran komunikasi. Â
Berbicara tentang saluran komunikasi dalam difusi teknologi, berarti harus bicara mengenai siapa, dengan apa dan bagaimana. Â Siapa yang berbicara pada masyarakat desa mengenai teknologi baru. Â Tentunya orang yang dipercaya masyarakat. Â Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh-tokoh informal yang lain. Â
Pada masyarakat desa yang relatif tertutup, pesan dari tokoh-tokoh tersebut akan lebih didengar daripada si pembawa teknologi itu sendiri. Â Jadi, si pembawa teknologi cukup meyakinkan para tokoh-tokoh tersebut untuk berada di pihaknya. Â Dengan apa menyampaikan pesan kita agar para tokoh berada di pihak kita. Â
Tentunya dengan bersilaturahmi, menemui para tokoh dengan hormat, dan menyampaikan apa yang kita bawa dengan cermat. Â