Tingkat adopsi masing-masing masyarakat desa berbeda-beda, tergantung tingkat pendidikan, norma yang mengikat, ketokohan dan sebagainya. Â Dan ini sangat mempengaruhi pola adopsi dari masyarakat yang bersangkutan.
Rogers membagi masyarakat ke dalam 5 (lima) kategori pengadopsi, yaitu: Â (1) inovator, (2) pengadopsi awal, (3) mayoritas awal, (4) mayoritas akhir, dan (5) lamban (atau penentang). Â
Apakah kelima kategori ini ada semuanya di masyarakat? Â Menurut pengamatan kami, tipe pengadopsi 2 sampai 4 hampir selalu ada di masyarakat.Â
Tipe pengadopsi 1 dan 5 lebih jarang terlihat (terlebih tipe 1). Â Tetapi, bila ada tipe 1, inovator, difusi teknologi akan berjalan lebih mudah. Â Sebaliknya, bila ada tipe 5 di masyarakat, lamban/penentang, difusi teknologi akan berjalan lebih sulit.
Dalam dunia penyuluhan dikenal hal yang unik mengenai tipe-tipe pengadopsi ini. Â
Secara singkatnya seperti ini. Â Bila dalam masyarakat terdapat 1 -- 5% saja yang bertipe lamban/penentang, dan 95% bertipe siap mengadopsi sesuatu yang baru. Â
Dalam perjalanan waktu, apabila tidak diantisipasi dengan baik, 95% ini akan cenderung menurun, hingga tidak seorang pun mau menerima teknologi baru. Â
Jadi kuncinya, yang bertipe lamban/penentang, harus diantisipasi, diberi pengertian lebih mendalam. Â
Dan sangat baik bila melibatkan tipe inovator dan juga pengaruh ketokohan. Â Setidaknya, bila mereka tidak bisa menerima teknologi baru, mereka tidak menolaknya secara frontal.
Kesimpulan
Meringkas pembahasan di atas. Â