Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Depresi Besar Amerika, Semoga Indonesia Bisa Belajar

6 April 2022   05:21 Diperbarui: 6 April 2022   05:31 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depresi Besar Amerika, Semoga Indonesia Bisa Belajar (gambar: jobs.lovetoknow.com)

Ekonomi yang tumbuh besar-besaran membuat pemerintah dan rakyat AS lupa diri. Konsumsi naik berkali-kali lipat, investasi bertumbuh di segala lini, dan spekulasi di pasar saham melejit.

Hampir semua warga AS membeli saham, dengan harapan keuntungan mereka bisa naik berkali-kali lipat. Dari para spekulan hingga petugas kebersihan. Semuanya tergiur.

Pengusaha menggunakan uang pinjaman bank untuk membeli saham, pegawai menghabiskan uang tabungan demi meraup keuntungan.

Padahal di masa itu, gaji di Amerika belumlah terlalu tinggi. Hanya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Akibatnya harga saham meroket tidak wajar. Melebihi kenyataan akibat tingginya harapan.

Black Thursday dan Black Tuesday

Lalu, pada September 1929 harga saham mulai turun perlahan. Masyarakat panik. Mereka takut jika tabungan mereka terkuras. Puncaknya terjadi 24 Oktober 1929.

Dalam sehari hampir 13 juta lembar saham dilego. Efek domino berlangsung, dalam sehari penurunan harga saham turun sebanyak 11 persen. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Black Thursday.

Lima hari kemudian, Black Tuesday menyusul. Enam belas juta lembar saham kembali berpindah tangan. Mereka yang tadinya masih optimis, sudah mulai meringis.

Depresi Besar Dimulai

Dari sinilah Depresi Besar dimulai. Gabungan yang mengerikan dari krisis pasar saham, krisis ekonomi, dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah.

Daya beli menurun, investasi menyusut, pabrik-pabrik banyak yang tutup. Akibatnya, pengangguran meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun