Syaratnya adalah: hidup damai di dunia dengan semua orang, hidup bermakna bagi sesama, mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri dan mengakui serta mengasihi Tuhan Sang Pencipta dengan segenap hati dan segenap akal budi.
Guru itu pantas digelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, karena seluruh hidupnya bermanfaat bagi sesama. Ia tak butuh sertifikat Pahlawan dari Negara, karena kebahagiannya adalah melihat sertifikat kehidupan pada muridnya, dan ia sendiri mendapatkan sertifikat dari Tuhan untuk kehidupan jiwanya yang kekal abadi di surga.
Gaji para guru
Guru itu mencerdaskan warga bangsa. Kepahlawanannya berlangsung sepanjang ia berkarya, tidak menunggu gelar itu setelah mati. Kita usulkan agar seluruh warga bangsa sepakat agar Pemerintah menggaji guru lebih tinggi dari pegawai lainnya pada era ini. Begitu pula guru honor, gajinya lebih tinggi daripada pegawai honor lainnya.Â
Semoga usulan ini diterima Presiden, bila perlu menjadi pembicaraan isu tambahan pada sidang seluruh kepala Negara sedunia dalam G20 mendatang di Indonesia, yang menurut berita diselenggarakan di Bali dan sebagian sidangnya di Labuan Bajo. Mengapa diusulkan begini? Sudah tak ada lagi tanah gratis, buah-buahan gratis, sayur gratis, bahkan hewan buruan gratis. Rusa mulai punah di daratan, kecuali di taman margasarwa. Babi hutan masih banyak, tapi juga mulai dilindungi.Â
Meski dapat babi hutan ketika diburu, tapi daging buruannya tidak gratis lagi. Zaman sudah berubah. Daratan dan laut sudah menjadi lalulintas pasar. Jika pergi berobat, bayar BPJS tidak pakai buah, sayur atau daging, tapi pakai uang. Naik ojek, otto colt, travel, semua pakai uang. Ukuran kemajuan adalah semakin lancarnya lalulintas pasar antar masyarakat.Â
Lalu lintas barang dan jasa, diikuti lalulintas uang  Oleh karena itu sekali lagi, mohon agar gaji para guru ditingkatkan pada era ini. Mau anak bangsa cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan? Yah, perhatikan kesejahteraan para guru.
Sekian, Selamat Hari Guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H