Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ilusi Sekolah Gratis: Pungli dan Sengkarut Komite Sekolah

14 Desember 2022   12:45 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:06 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya pungli berdalih sumbangan di sekolah-sekolah negeri juga menyingkap realitas bahwa mekanisme pengawasan dari Kemdikbud serta pemerintah masih jauh dari kata optimal.

Bagaimana bisa sekolah yang seharusnya menjadi sumber moral yang mengajarkan nilai kejujuran, justru melakukan praktik pungli dan melarang para siswanya guna mendapatkan hak-hak mereka atas akses pendidikan yang layak?

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara seperti yang tertulis pada Pasal 31 UUD 1945.  Oleh karena itu, setiap aturan dan kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintahan serta lembaga pendidikan hendaknya tidak sampai mencederai hak dasar generasi penerus bangsa terhadap akses pendidikan.

Praktik pungli terselubung yang disertai larangan kepada siswa untuk mengikuti ujian atau disertai dengan diskriminasi, sangat bertentangan dengan semangat pendidikan yang dijamin oleh konstitusi.

Sebagai wali murid, apakah anak Bapak dan Ibu pernah mengalami hal serupa? Jika memang pernah, jangan ragu-ragu untuk melapor ke dinas pendidikan atau Ombudsman setempat.

Apabila wali murid bersikap maklum dan enggan melapor, maka budaya pungli di sekolah negeri akan terus terjadi. Jangan biarkan ada generasi penerus bangsa lain yang terganggu hak dasarnya atas akses pendidikan di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun