Pepen termenung.
"Sekarang terusin dulu makannya."ujarnya.
"Nanti kalau perut sudah kenyang, kita terusin ceritanya. Mira juga pasti akan senang mendegarnya!"
Wajah Mira menghadap. Dia mengerti Pepen bicaranya sudah halus, pasti suasana hatinya sedang nyaman.
Akhirnya keputusan Pepen dicetuskan di teras belakang. Di bawah pohon jambu biji. Di situ ada bangku bambu lenjeran. Tidak memakai sandaran. Sehingga setelah Pepen mencetuskan keputusan yang sangat Mira harapkan, Mira begitu erat. Ya memeluk ya merangkul, sebab takut kelepasan terhempas.
Dari situ, keduanya terus berangkat. Di becak, sambil memegang tangan Mira, Pepen merasa diingatkan.
"Kan masih ada satu cerita lagi buat Mira."
"Apa?" tanya Mira pelan sekali.
"Soal Kus sama Lia."
Mira mengangguk sambil menyeringai.
"Coba dari dulu ya Kus nya." katanya.