Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (12)

16 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 16 Maret 2022   22:02 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Itu dia, makanya ke sini juga. Tapi nanti saja dulu nyeritain soal itu mah. Tanggung lagi ngunyah. Sekarang nyeritain yang lain saja dulu."

Mira agak ingin tertawa.

"Soal apa?"

"Banyak." kata Pepen sambil menyantap tempe goreng. "Kita bahas yang pentingnya saja. Pertama, soal pesangon..."

"Uuuh, pesangon segitu aja terus diingat-ingat. Mau beli apa gitu Pen?"

"Mau beli tas."

"Beli tas?"

Sementara Mira masih melongo, Pepen berbisik ke telinga Mira :

"Ada tas, sangat elegan kalau Mira yang pakai..."

Mira tertunduk. Sendok yang sudah tinggal disuapkan ditaruh lagi di piring. Beberapa menit dia terus tertunduk sambil mengaduk-ngaduk nasi lagi di piring memakai sendok.

"Pepen sudah pasti mau berangkat?" tanya Mira masih sambil tertunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun