Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sejarah Awal Perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia

28 Desember 2019   23:15 Diperbarui: 28 Desember 2019   23:19 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berasal dari perasaan  senasib dan sepenanggungan karena sama-sama hidup di bawah cengkraman penjajajah, tumbuh kesadaran nasional, menghilangkan perbedaan-pernefaan sejarah, lingkungan kebudayaan,  bahasa, adat istiadat.

Kesadaran itu mereka cetuskan dalam Sumpah Pemuda tanggal  28 Oktober 1928, hingga tersiar ke seluruh tanah air bahkan ke seluruh dunia. Sumpah Pemuda:

  • Kami putera-puteri  Indonesia mengaku  bertanah tumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
  • Kami putera-puteri Indonesia berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
  • Kami putera-puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,  Bahasa Indonesia.

Adalah anugrah Ilahi yang mengilhami putra-putri terbaik Bangsa Indonesia yang sadar mengakui Bahasa Indonesia berjasa mempercepat persatuan bangsa. Pengertian Indonesia dalam Sumpah Pemuda ini adalah seluruh wilayah Nederlandsch Indie.

Peranan anggota partai-partai politik dalam perjuangannya sebagian besar menggunakan Bahasa Indonesia dalam rapat-rapat, dalam tulisan, dalam pidato-pidatonya, dan sebagainya, juga sangat besar. 

Seperti dalam organisasi Budi Utomo (1908), Patai Hindia (1912), Syarikat Islam (1913), Indonesische Vereniging (1922) lanjutan dari Indische Vereniging (Perhimpunan Indonesia) yang didirikan tahun 1908, Partai Nasional Indonesia (1927), Partai Indonesia  (1931), Pendidikan Nadional Indonesia (1931), Partai Indonesia Raya (1935), Gerakan Rakyat Indonesia ( 1937).

Sebagian dari para pejuang poltik muda mendirikan perusahaan  surat kabar sepert Pewarta Deli, Soeara Oemoem, , Pemandangan, Antara,... Melalui surat kabar Bahasa Indonesia lebih cepat tersebar ke masyarakat luas.

Pada tahu 1933 berdiri angkatan sastrawan  Pujangga Baru dipelopori Sutan Takdir Alusjahbana, Amir Hamxah, Armijn Pane, dan kawan-kawan. 

Alat komunikasi para sastrawan dengan masyarakat luas adalah majalah sastra dan kebudayaan Pujangga Baru yang mereka terbitkan. Pada masa ini Bahasa Infonesia mulai berkembang dari bahasa Melayu yang keMinangkabau-Minangkabauan menjadi bahasa Melayu modern, yaitu Bahasa Indonesia. Di mana Pujangga Baru bahasanya sangat ketas, dipengaruhi bahasa Melayu Riau.

Pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia Pertama di Solo, sangat penting untuk mengukuhkan kedudukan Bahasa Undonesia senagai bahasa nasional di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama, bahasa Belanda dan bahasa Inggris tidak boleh digunakan,  baik dalam percakapan sehari-hari maupun di lingkungan resmi, misalnya dalam administraso negara, karena bahasa musuh. Masayarakat belum menguasai bahasa Jepang sehingga satu-satunya alat komunikasi untuk saling berhubungan dengan bahasa resmi Bahasa Indonesia.

Munculnya para sastrawan sejak tahun 1942 sampai kemudian terkenal dengan nama sastrawan-sastrawan "Angkatan 1945", telah membawa Bahasa Indonesia ke gaya baru. Bahasa Indonesia yang digunakan bukan bahasa Melayu Balai Pustaka atau Pujangga Baru, lebih bebas memilih kata, bentuk kata,  bentuk kalimat,  dan kaya dengan ugkapan-ungkapan dan perbandingan-perbandingam baru, yang tidak klise lagi. Bahasa yg digunakan benar-benar Bahada Indonesia. Pengarang-pengarang muda tidak mau lagi mematuhi peraturan-peraturan lama yang terlalu mengikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun